Pages

Rabu, 28 April 2010

Puncak Penanggungan yang kedua





Dua undangan berbeda datang pada saat hampir bersamaan ke organisasi bhawana jaya. Undangan tersebut mengharap kehadiran anggota PA Bhawana Jaya untuk menghadiri masing-masing acara pada hari yang sama dengan dua tempat yang berbeda. Yakni pada tanggal 24-25 april 2010.

Undangan pertama datang dari Team Adventure macan loreng yang mengadakan lomba lintas alam di jombang. Yang kedua undangan dari Resmanika Majapala, organisasi pecinta alam SMAN 1 Puri yang mengadakan reboisasi dan bersih gunung penanggungan, dalam rangka peringatan hari bumi.

Diputuskan dibentuk 2 tim untuk mengikuti kedua undangan tersebut. Tim pertama mengikuti lomba lintas alam di jombang , tim kedua ikut bersih gunung di penanggungan. Saya memutuskan ikut acara SMAN Puri. Dengan dua orang teman saya yang lain, kami berangkat jam 2 siang menuju SMAN Puri Mojokerto. Setelah persiapan dan doa, pukul setengah 4 kami berangkat naik truk menuju desa tamiajeng sebagai awal start.

Awan mendung telah terlihat sejak kami hampir sampai di kaki gunung penanggungan. Meski begitu perjalanan tetap dilanjutkan. Hujan yang tak diharapkan pun datang. Jalanan pendakian menjadi licin dan berbahaya. Dalam keadaan basah kehujanan dan lelah, emosi makin meninggi, sempat terjadi ketegangan karena peserta menyalahkan pioneer (pemimpin pendakian) telah salah mengambil jalur. Ketegangan mereda ketika kami sampai di pos. Karena hujan yang tak kunjung reda, kami putuskan untuk mendirikan tenda di pos. Setelah hujan reda perjalanan pun kami lanjutkan, sekitar 1 jam berjalan kami sampai di puncak bayangan pukul 00.16. Kami kembali istirahat dan mendirikan tenda.

Pukul 06.00 perjalanan kami lanjutkan ke puncak gunung penanggungan. Di sepanjang jalan, kami membersihkan sampah-sampah sebagai wujud rasa peduli kami terhadap lingkungan. Di puncak kami bertemu dengan pendaki asal Negara Canada. Dengan bahasa inggris yang pas-pasan kami mencoba berkomunikasi dengan bule tersebut. Untung salah seorang Pembina dari Resmanika dapat berbicara dengan bahasa inggris cukup lancar. Yang membuat kaget umur mereka ternyata 67 dan 65! Kekaguman kami tak berhenti sampai disitu, mereka rencananya akan kembali mendaki gunung, kali ini sasarannya gunung bromo. Setelah itu mereka akan pergi ke Bali. Mereka memberi kami kenang-kenangan bros bergambar bendera Canada. Setelah Bule tersebut turun, selang beberapa lama kami pun turun gunung. Kami pulang lewat jalur jolotundo, jaraknya 2 kali lebih panjang dari pada perjalanan berangkat kami. Hujan kembali mengguyur kami saat perjalanan pulang.

Dengan rasa capek yang telah memuncak, pukul 16.15 kami sampai di jolotundo, setelah makan kami pun pulang dengan menaiki truk. Pukul 18.45 kami sampai di SMAN Puri dan akhirnya pulang ke rumah masing-masing dengan rasa lelah dan mendapat kepuasan yang tak terhingga.

Jumat, 23 April 2010

Review Film UP

Apa jadinya kalau seorang laki-laki paruh baya yang sudah kehilangan semangat hidup, kembali menjalankan impian masa mudanya untuk berpetualang. Mungkin itulah yang ada di benak Pete Docter sang pencetus cerita WALL-E dan sutradara film Monster Inc dan Mike's New Car (film pendek). Film ini dibuka dengan adegan anak kecil menyaksikan film dokumenter yang isinya perjalanan seorang petualang yang bernama Charles Muntz ke Paradise Fall di Amerika Utara (suaranya diisi oleh Christopher Plummer). Karena tertarik dengan kegiatan yang dilakukan oleh Charles, anak kecil yang nantinya akan kita kenal sebagai Carl Fredricksen muda (suaranya diisi oleh Jeremy Leary), bercita-cita untuk meniru segala perbuatan yang dilakukan oleh Charles Muntz. Termasuk pergi ke Paradise Fall.

Sepulang dari menyaksikan film dokumenter, Carl bermain-main dengan balonnya di jalanan kecil sekitar rumahnya. Saat bermain-main secara tidak sengaja Carl mendengar teriakan dari dalam rumah tua. Teriakan tersebut memancing Carl untuk memasuki rumah tersebut, apalagi teriakan tersebut berhubungan dengan petualangan Charles Muntz. Sang petualang yang dipuja oleh Carl. Ternyata di dalam rumah tua tersebut Carl bertemu dengan Ellie (suaranya diisi olh Pete Docter). Rupanya Ellie sedang bermain dengan cara berpura-pura berperan sebagai Charlez Muntz dan mengkhayalkan rumah tersebut sebagai balon udara milik Charlez Muntz yang bernama Spirit of Adventure.

Ellie mengagetkan Carl sehingga balon Carl terlepas dari tangan. Ellie mendorong Carl ke pojokan sambil bertanya siapa dia dan apakah Carl cukup layak untuk masuk ke dalam rumah tersebut. Akhirnya Ellie mengijinkan Carl untuk ikut bermain bersama dirinya di dalam rumah tersebut. Bahkan Ellie menunjukkan di mana balon Carl tersangkut dan menyuruh Carl untuk mengambil balon tersebut, padahal Carl takut setengah mati. Bayangkan, untuk mencapai balon tersebut Carl harus menyebrangi jembatan kayu yang terbuat dari sisa-sisa loteng rumah tua tersebut. Saat baru separuh menyebrang, jembatan yang diinjak patah karena lapuk. Walhasil Carl mengalami patah tulang dan harus berbaring di atas ranjang.

Saat membaca buku di malam hari, Carl dikagetkan dengan balon yang terbang menuju ke arahnya. Dari jendela kamar munculah Ellie yang datang dengan buku rahasia yang tidak pernah diperlihatkan oleh Ellie ke siapapun. Ellie menyuruh Carl untuk bersumpah tidak membocorkan isi buku tersebut pada siapapun. Ternyata isi buku tersebut adalah petualangan Ellie dan hal-hal yang ingin dilakukan oleh Ellie, termasuk pergi ke Paradise Fall. Saat hendak pulang, Ellie berkata kalau dirinya sangat menyukai Carl yang pendiam.




Hari demi hari, tahun demi tahun berlalu. Carl dewasa menikahi Ellie, membeli rumah tua tempat mereka bermain, sambil terus bercita-cita pergi ke Paradise Fall. Waktu terus berlalu hingga Carl Fredricksen (suaranya diisi oleh Edward Asner) menjadi tua dan Ellie telah meninggalkan Carl seorang diri menghadapi masa tua. Rumah tua yang di tempati oleh Ellie dan Carl sekelilingnya sudah dibangun, bahkan Carl terancam untuk diusir dari rumah.




Carl menangis dan bertanya di dalam hati, apa yang harus dia lakukan. Akhirnya munculah ide untuk menerbangkan rumahnya dengan balon yang sangat banyak. Akhirnya Carl berhasil menerbangkan rumahnya dan segera mengarahkannya ke Paradise Fall. Saat keadaan tenang Carl mendengar ketukan di pintu rumahnya yang mengambang di udara. Kaget mendengar suara ketukan Carl segera membuka pintu dan menemukan Russell (suaranya diisi oleh Jordan Nagai), si pramuka kecil yang tadinya berusaha mendapatkan medali membantu orang tua dengan cara mengajukan bantuan pada Carl. Russell memohon pada kakek Carl agar dirinya diperbolehkan masuk ke dalam rumah. Mau tidak mau, Carll harus memasukan Russell ke dalam rumah dan ikut mengajaknya berpetualang ke Paradise Fall. Kira-kira petualangan apa yah, yang akan menyambut mereka? Penasaran? Tonton filmnya, sebab habis ini kami akan membahas segala kelebihan film dengan efek 3D, yang pertama kali dibuat oleh Disney Pixar.




Up adalah film petualangan yang dibuat dengan formula klasik animasi Disney. Tetapi kalau dilihat dari cara bercerita, film ini memiliki feeling di tengah-tengah Monster Inc dan The Incredibles. Cukup rapi tetapi tidak sebebas The Incredibles dan seluas WALL-E dalam berfantasi. Film Up seperti mengajari kita untuk lebih peduli dengan sekeliling kita, dan untuk selalu bangkit walaupun sudah gagal berkali-kali. Semua makna terpendam itu diselipkan sedemikian rupa agar tidak terlihat menggurui, tetapi tetap menonjolkan pesan-pesan yang dimiliki oleh film Up.




Film yang berdurasi 96 menit ini memiliki tempo cerita yang tergolong cepat, tetapi tetap bisa dinikmati dan tidak terkesan melompat-lompat. Bahkan pada sepuluh menit pertama, kamu akan merasakan alur yang padat dan tanpa jeda sama sekali. Jeda paling banyak justru kita dapati saat berada di tengah-tengah film. Karena Up adalah film animasi maka kualitas pengisi suara adalah suatu hal yang wajib diperhatikan. Untunglah Pixar mempekerjakan para para pengisi suara jempolan, seperti Edward Asner. Edward Asner, Jordan Nagai dan Bob Peterson (Dug/Alpha). Mereka bertiga berhasil menghidupkan suasana dengan baik, sambil tetap memainkan peran yang mereka mainkan. Saking hebatnya mereka mengisi suara, hanya dari cara berbicara kami bisa tahu kalau Carl adalah orang jompo yang sebenarnya memiliki semangat tinggi tetapi agak jahil.

Bagi kami, film Up masuk ke daftar film wajib tonton tahun ini. Apalagi kalau mengingat nama besar Pixar yang sudah seperti menjadi jaminan mutu untuk sebuah film animasi. Dengan kualitas cerita jempolan dan banyaknya makna yang terkadung di film Up. Rasanya kami hanya bisa mengucapkan beberapa kalimat untuk film Up. Ayo tonton, jangan sampai enggak! Kapan lagi kamu bisa menikmati film yang berisikan, petualangan di alam liar, petualangan dengan balon terbang , dan pesan-pesan moral yang mendalam. Karena film Up adalah film yang bisa ditonton oleh segala umur, kami rasa kamu bisa mengajak siapa saja untuk menonton film ini. Sehabis menonton film Up, kami meminta kamu agar selalu waspada. Sebab petualangan bisa datang dari mana saja dan kapan saja, kamu hanya cukup memperhatikan sekelilingmu.

Dewa 19 – Mahameru

Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…Menatap jalan setapak
Bertanya – tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Chorus:
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Chorus

Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Chorus

Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…


Download Lagunya Di URL ini...
http://www.4shared.com/file/126712337/df082fae/Mahameru.html